MENYERPIH
Seserpih luluh lantak
Dari serpihan-serpihan perih
Ada keluasan tak terhingga
menjadikannya terhimpit. Segala duka
tersembunyi dalam tirai-tirai samar
mengawini amarah
Aku menjangkaumu
Tapi kau menjauh penuh malu ragu
Aku memanggilmu
Tak bergeming kau melukaiku!
Aku pun merayu sungguh
Kau membisu batu angkuh
Hampir saja menguap
Serpih perih merintih
Ditikam sedih
Meraung-raung dalam sunyi
Menggetar menggelegar dzikir
Melintasi selaksa tabir
Menjumpaimu di simpang akhir
Aku serpih yang tak terhenti
Hingga sunyi menjemput mati
Bulaksumur, 28 Desember 1999
Diskusi
Belum ada komentar.